Kosmetik adalah peralatan yang wajib hukumnya untuk setiap wanita. Alat kosmetik itu sendiri merupakan bagian yang harus dibawa kemanapun mereka pergi, tentu saja agar penampilan mereka bisa tetap terjaga.
Sekalipun penggunaan dari kosmetik ini bisa menjadikan penampilan kamu lebih maksimal lagi, namun kamu sebaiknya lebih hati-hati lagi dalam memilih produk. Pasalnya, saat ini ada begitu banyak produsen nakal yang memasukkan zat-zat kimia berbahaya ke dalam produk kosemetik mereka, tentu saja agar bisa mendapatkan keuntungan lebih.
Padahal, zat-zat kimia tersebut tidak boleh melakukan kontak terhadap tubuh manusia. Jika zat kimia tersebut ternyata terserap ke dalam jaringan kulit, maka bisa menimbulkan dampak yang berbahaya, baik itu untuk jangaka pendek ataupun panjang.
Bukan hanya sekedar alergi saja, namun hal ini bisa juga menimbulkan bahaya seperti kanker. Maka dari itu, sangat penting bagi kamu untuk memahami apa saja jenis zat yang tidak boleh ada di dalam kosmetik.
Merkuri
Merkuri merupakan bahan kimia yang sudah sangat jelas dilarang penggunaannya di dalam dunia kecantikan. Namun faktanya, BPOM masih sangat sering menemukan zat yang bersifat karsinogenik ini di dalam produk-produk kosmetik.Umumnya, zat ini sangat mudah dijumpai di dalam produk pemutih. Semakin tinggi kandungan merkurinya, maka akan semakin cepat pula memutihkan kulit. Sekalipun hal ini memang terbukti bisa memutihkan kulit secara instan, namun efek negatif yang ditimbulkan bisa langsung dirasakan dalam pemakaian beberapa kali.
Penggunaan kosmetik bermerkuri akan menimbulkan gejala seperti sensasi panas dan perih saat terkena paparan sinar matahari, iritasi, gatal, kulit yang menjadi kemerahan, dan juga munculnya bintik-bintik hitam. Kosmetik yang memiliki merkuri bisa ditandai dengan warna mengkilat, aroma yang keras, serta menimbulkan rasa perih dan gatal setelah digunakan.
Phthalates (Dibutylphthalate)
Zat berbahaya dalam kosmetik yang satu ini sangat sering ditemukan di dalam produk yang bersifat perawatan kulit. Pasalnya, kandungan phthalates ini bisa membantu kulit untuk menyerap produk kosmetik secara lebih cepat. Namun sayangnya, phthalates merupakan bahan yang sangat sering digunakan untuk membaut botol air dan memang tidak baik bagi kesehatan kulit.Bahan ini bisa mempengaruhi endokrin dan juga hormon alami di dalam tubuh seperti estrogen. Zat ini juga bisa memperbesar resiko terjadinya obesitas dan resistensi insulin yang kemudian memicu terjadinya masalah kesuburan.
Rhodamin B
Rhodamin B termasuk sebagai zat pewarna yang juga sangat sering ditemukan di dalam produk kosmetik. Umumnya, zat ini digunakan untuk produk kosmetik yang berwarna seperti lipstik. Apabila zat dari Rhodamin B ini terserap oleh kulit manusia, maka bisa menimbulkan iritasi.Pemakaian dalam jangka panjang dari zat yang bersifat karsinogenik ini bisa menumpuk serta memicu munculnya kanker. Selain lebih waspada terhadap penggunaanya di dalam kosmetik, kamu juga sebaiknya mewaspadai makanan yang menggunakan Rhodamin B. Faktanya, zat pewarna ini ternyata sangat sering digunakan pada makanan dibandingkan dengan produk kosmetik.
Sebelum kamu membeli produk kosmetik tertentu, sebaiknya lihatlah komposisi yang ada pada labelnya. Hal ini bertujuan agar kamu mengetahui mengenai bahan-bahan yang ada di dalamnya. Selain itu, perhatikan pula apakah produk tersebut memiliki ijin edar atau tidak.
Selain itu, pastikan pula untuk tidak tergiru terhadap produk yang dibanderol dengan harga murah namun bisa memberikan hasil instan. Semakin cepat hasil dari sebuah produk, maka semakin banyak pula kandungan zat-zat kimia di dalamnya.
Saat kamu merasakan gejala seperti kemerahan, gatal-gatal, hingga pembengkakan setelah menggunakan produk kosmetik, sebaiknya hentikanlah pemakaiannya. Bisa jadi alergi yang kamu alami disebabkan oleh kandungan bahan kimia yang ada di dalam produk tersebut atau karena kulit kamu yang tidak cocok dengan kandungannya.
Semoga informasi mengenai zat berbahaya dalam kosmetik di atas bisa membuatmu menjadi lebih selektif saat menggunakan produk kosmetik.
